Sabtu, 26 Maret 2016

LEMAHBANG Sentral Warongko Keris



Sogol berprofesi sebagai pembuat warongko keris dari dusun lemah abang Mangunan Dlingo. Profesinya itu dikembangkan setelah belajar sebagai seorang Mranggi (pembuat ronggko) kepada mbah Wiryo Dikromo. Sejak 1984 Sogol memulai usaha membuat warongko hingga kini. Sekarang ia dibantu oleh Mring Sri Sari seorang ponakan lelaki. Menurut Mring ketika ditemui di rumah Sogol Selasa (17/04), mereka berdua dalam sebulan dapat membuat minimal 25 buah warongko.


karongko yang dibuat umumnya bergaya Yogya dan Solo. Namun ada juga pesanan warongko bergaya Bali, Sumatra dan Malaysia. Sebenarnya kami hanyalah penjual jasa membuat warongko. Mereka yang memesan biasanya sudah menyiapkan sendiri bahan yang akan akan dijadikan warongko, desain atau gambar maupun ukurannya. Ongkos membuat itu sendiri menjadi mahal, bila yang disiapkan tidakutuh, sehingga harus ditambal agar sempurna dan menghasilkan tekstur yang indah.


Dalam kondisi normal bila bahannya utuh, ongkos membuatnya hanya berkisar antara Rp. 50- 75 ribu. Namun bila tambalannya banyak, bisa mencapai Rp. 100 250ribu. Bagian yang dibual Sogol dan ponakannya hanyalah yang terbuat dari kayu yakni ukir atau gagang keris, warongko atau mendak dan pendho atau sarungnya. Mereka membuat sudah atas dasar pesanan, dan kebanyakan dipesan oleh orang Imogiri yang juga dikenal sebagaiperajin warongko. Sedikit saja yanglangsung oleh pemiliknya.

Untuk mendak dan gagangdiasanya dibuat dari bahan kayu timo, nogosari, cendana, pelesium, trembalo, adem ati, jati dan kemuning. Sedangkan untuk gandar dan gandar iras biasanya dibuat dari bahan mlinjo atau mindi. Sedikit sekali pemesan yang sekaligus meminta disediakan bahan oleh Sogol, sehingga di rumahnya hanya terlihat bahan baku untuk membuat warongko dalam jumlah sedikit. Walau hanya membuat berdasar pesanan, tapi Mring mengatakan bahwa hampir setiap saat tetap ada kerjaan.

Hampir tidak ada promosi usaha, pesanan datang hanya karena relasi pribadi dengan perajin di Banyusumurup yang sudah berjalan cukup lama. Proses membuatnya juga cukup sederhana yakni setelah ada bentuk atau gambar,perajin mulai mencantik bahan kayu sampai terbentuk warongko dalam ujud kasarnya, kemudian diamplas lalu diplitur, diamplas lagi kemudian diplitur untuk kedua kalinya,selanjutnya disemprot klir lalu dikompon. Peraltan manual yang digunakan antara lain : pethel, gergaji uther, canthik, wali,patar halus dan kasar serta bor.

------------------------------------------
Usaha membuat Warongko keris : d/a. Lemah Abang Rt. 25, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta
CP. Sogol
hp. 081 804 031 538 dan Mring Sri Sari hp. 





 http://bantulbiz.com/id/bizpage_perajin/id-455.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar